Pada
tahun 2012 ini hampir semua petani Indonesia sudah mengenal jenis tanaman
Jabon. Di sini saya tidak perlu menjelaskan apa itu Jabon, karena jika anda
bertanya kepada mas Google, dalam waktu sekejam anda akan mendapatkan berbagai
informasi tentang jenis pohon tersebut. Perkenalan saya dengan pohon ini,
sekitar 1 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Januari 2011. Sebelumnya saya
pernah mendengar dan mempelajarinya sewaktu kuliah, tetapi hanya sekedar lewat
di otak saya tanpa melekat. Dahulu yang saya benar-benar kenal akrab adalah Si
artis terkenal yang bernama Sengon. Mungkin cukup untuk prolognya, mari kita
beralih ke inti pembahasan yaitu tentang Budidaya Jabon Putih dari pengunduhan
sampai penanaman. Selamat membaca dan memahami. ^^
Saya akan memaparkan tentang
Budidaya Jabon Putih tahap demi tahap. Adapun tahapan dalam budidaya Jabon
Putih yang saya ketahui dan praktekkan adalah sebagai berikut:
1. Membaca literature dan berdiskusi dengan ahlinya tentang Budidaya Jabon
Putih.
2. Penanganan Benih
2.1. Penentuan sumber benih
2.2. Mengunduh buah
2.3. Mengekstrak benih
a. Ekstraksi basah
b. Ekstraksi kering
2.4. Dokumentasi
3. Persemaian
3.1. Penyiapan media tanam (tabur dan polybag)
3.2. Menabur benih
3.3. Memindahkan anakan ke polybag
3.4. Memelihara anakan di persemaian
3.5. Dokumentasi
4. Menanam di lahan/kebon
4.1. Survey dan perencanaan
a. Penentuan lokasi penanaman (berdasarkan
adanya akses jalan, kondisi masyarakat, prospek kemudahan pemasaran, kondisi
lahan, cuaca, pekerja, etc)
b. Pengamatan kondisi lahan dan masyarakat
c. Pengukuran lahan
d. Planning/pembuatan denah penanaman dan
pemanenan
e. Penghitungan perkiraan dana (upah pekerja,
transportasi, peralatan, pupuk, ajir, herbisida, etc)
f.
Penentuan
pekerja yang kompeten
g. Dokumentasi
4.2. Penyiapan lahan
a. Penyemprotan herbisida
b. Pembabatan rumput dan tanaman pengganggu
c. Pembakaran babatan
d. Dokumentasi
4.3. Penanaman
a. Pengiriman bibit, pupuk, bambu (ajir)
b. Pembuatan dan penancapan ajir sesuai
denah
c. Pembuatan lubang tanam
d. Pemberian Pupuk
e. Penanaman
f.
Dokumentasi
5. Perawatan
5.1. Pengendalian hama
5.2. Pengendalian penyakit
5.3. Pengendalian gulma/pendagiran
5.4. Penyiraman (jika tidak ada hujan di awal
waktu penanaman)
5.5. Pemberian pupuk tambahan
5.6. Penyulaman
5.7. Dokumentasi
6.
Pemanenan (tahap ini belum dilakukan)
6.1. Penentuan pemasaran
6.2. Penyiapan jalan/jalan sarad
6.3. Penyewaan operator chainsaw
6.4. Penebangan
6.5. Pembelahan log
6.6. Pengangkutan
6.7. Dokumentasi
6.8. Transaksi
Untuk
memaparkan tiap tahapan membutuhkan waktu yang sangat panjang ternyata,
saudara-saudara!! Hal tersebut, dikarenakan semua tahapan tersebut saya susun
berdasarkan pengalaman pribadi bukan dari copas tulisan orang lain. Hal yang
terpenting dari tulisan ini adalah kendala dan masalah yang dihadapi secara
nyata di lapangan beserta penyelesaiannya. Jadi untuk entri ini akan to be countinue sampai waktu yang tidak
ditentukan. Terimakasih atas pengertian para pembaca sekalian.
Thx b4
Puriyani
Hasanah, S.Hut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar