Senin, 18 Juni 2012

Budidaya Jabon Putih

Pada tahun 2012 ini hampir semua petani Indonesia sudah mengenal jenis tanaman Jabon. Di sini saya tidak perlu menjelaskan apa itu Jabon, karena jika anda bertanya kepada mas Google, dalam waktu sekejam anda akan mendapatkan berbagai informasi tentang jenis pohon tersebut. Perkenalan saya dengan pohon ini, sekitar 1 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Januari 2011. Sebelumnya saya pernah mendengar dan mempelajarinya sewaktu kuliah, tetapi hanya sekedar lewat di otak saya tanpa melekat. Dahulu yang saya benar-benar kenal akrab adalah Si artis terkenal yang bernama Sengon. Mungkin cukup untuk prolognya, mari kita beralih ke inti pembahasan yaitu tentang Budidaya Jabon Putih dari pengunduhan sampai penanaman. Selamat membaca dan memahami. ^^

            Saya akan memaparkan tentang Budidaya Jabon Putih tahap demi tahap. Adapun tahapan dalam budidaya Jabon Putih yang saya ketahui dan praktekkan adalah sebagai berikut:
1.       Membaca literature dan berdiskusi dengan ahlinya tentang Budidaya Jabon Putih.
2.      Penanganan Benih
2.1.    Penentuan sumber benih
2.2.   Mengunduh buah
2.3.   Mengekstrak benih
a.      Ekstraksi basah
b.      Ekstraksi kering
2.4.  Dokumentasi
3.      Persemaian
3.1.    Penyiapan media tanam (tabur dan polybag)
3.2.   Menabur benih
3.3.   Memindahkan anakan ke polybag
3.4.  Memelihara anakan di persemaian
3.5.   Dokumentasi
4.      Menanam di lahan/kebon
4.1.   Survey dan perencanaan
a.      Penentuan lokasi penanaman (berdasarkan adanya akses jalan, kondisi masyarakat, prospek kemudahan pemasaran, kondisi lahan, cuaca, pekerja, etc)
b.      Pengamatan kondisi lahan dan masyarakat
c.       Pengukuran lahan
d.      Planning/pembuatan denah penanaman dan pemanenan
e.      Penghitungan perkiraan dana (upah pekerja, transportasi, peralatan, pupuk, ajir, herbisida, etc)
f.        Penentuan pekerja yang kompeten
g.      Dokumentasi
4.2.  Penyiapan lahan
a.      Penyemprotan herbisida
b.      Pembabatan rumput dan tanaman pengganggu
c.       Pembakaran babatan
d.      Dokumentasi
4.3.  Penanaman
a.      Pengiriman bibit, pupuk, bambu (ajir)
b.      Pembuatan dan penancapan ajir sesuai denah
c.       Pembuatan lubang tanam
d.      Pemberian Pupuk
e.      Penanaman
f.        Dokumentasi
5.      Perawatan
5.1.    Pengendalian hama
5.2.   Pengendalian penyakit
5.3.   Pengendalian gulma/pendagiran
5.4.  Penyiraman (jika tidak ada hujan di awal waktu penanaman)
5.5.   Pemberian pupuk tambahan
5.6.  Penyulaman
5.7.   Dokumentasi
6.     Pemanenan (tahap ini belum dilakukan)
6.1.   Penentuan pemasaran
6.2.  Penyiapan jalan/jalan sarad
6.3.  Penyewaan operator chainsaw
6.4.  Penebangan
6.5.  Pembelahan log
6.6.  Pengangkutan
6.7.  Dokumentasi
6.8.  Transaksi

Untuk memaparkan tiap tahapan membutuhkan waktu yang sangat panjang ternyata, saudara-saudara!! Hal tersebut, dikarenakan semua tahapan tersebut saya susun berdasarkan pengalaman pribadi bukan dari copas tulisan orang lain. Hal yang terpenting dari tulisan ini adalah kendala dan masalah yang dihadapi secara nyata di lapangan beserta penyelesaiannya. Jadi untuk entri ini akan to be countinue sampai waktu yang tidak ditentukan. Terimakasih atas pengertian para pembaca sekalian.
Thx b4
Puriyani Hasanah, S.Hut

Rabu, 13 Juni 2012

Asal Muasal berwirausaha di bidang perKEBONan


Di sini sekarang saya ingin bercerita mengapa saya memutuskan membanting stir dari kebiasaan keluarga dan teman-teman di sekitar saya yaitu untuk berwirausaha. Sebelumnya saya tidak pernah berpikir untuk benar-benar berwirausaha, tetapi membayangkan untuk membuka usaha sih sering. Dulu saya memiliki impian memiliki usaha di bidang olahraga. Membuat suatu kawasan olahraga terbesar di dunia meliputi semua cabang olahraga termasuk kasti. Olahraga kegemaran saya sewaktu SD.
Jalan yang menjadikan saya seorang wirausaha, sangatlah berjalan lancar. Semua berawal dari kegemaran saya berolahraga.
Memang kata orang di mana kita sering berada, maka di situ lah sumber mata pencaharian kita berasal, selain dipertemukan dengan jodoh juga. Emmm, bener ga yah!! Untuk sumber mata pencaharian saya sudah merasakannya, entahlah dengan jodoh. Memang saya mengharapkan demikian. Hahaha. Kembali ke masalah wirausaha.
Olahraga merupakan kebutuhan bagi saya, hampir menyamai kebutuhan primer. Terkadang saya memilih untuk menyisihkan uang saya untuk menyewa lapangan dan membeli peralatan olahraga dibandingkan membeli makanan ataupun pakaian. Terdengar berlebihan memang, tapi begitulah saya.
Berawal dari diadakannya perlombaan bulutangkis di Program Studi Silvikultur kelas Pasca Sarjana (S2) kehutanan IPB. Saya memang tidak terdaftar sebagai salah satu diantara mereka, tetapi terkait dengan undangan teman saya Desti menyebabkan saya ikut serta dalam event tersebut. Desti merupakan teman seperjuangan saya semenjak SMA kelas 2 sampai lulus S1. Dia juga merupakan patner saya dalam bermain bulutangkis. Terlepas dari hal tersebut, di sana lah saya dipertemukan dan diperkenalkan kepada seorang sahabat karip S2 desti yang bernama mba Rida. Siapakah dia? Dan apa hubungannya dengan wirausaha yang saya jalani sekarang.
Sebelum event tersebut, saya sering bercakap-cakap dengan Desti tentang keinginan saya untuk berwirausaha. Dengan sangat kebetulan mba Rida juga menyatakan hal yang sama kepada Desti. Dia menceritakan kepada mba Rida tentang niat saya tersebut. Setelah dipertemukan dalam event tersebut, percakapan tentang ingin membuat persemaian pun berlanjut terus dan pertemuan kami semakin sering terjadi, terutama di lapangan bulutangkis. Mba Rida mengajak saja bermain bulutangkis dengan teman-temannya seperti Mas Mugni dan teman-teman S2 lainnya. Dia memberitahukan bahwa ada yang jago bermain bulutangkis tapi tidak pernah datang pada saat saya datang. Sungguh kami sangat tidak berjodoh, namanya adalah bang Ben.


to be continued..

Selasa, 12 Juni 2012

Membuat Kebon Lebih Efektif dan Efesien???

Kira-kira minggu lalu, saya dan teman saya berkunjung ke sebuah Agrowisata di Cianjur. Tempatnya baru dibangun sekitar beberapa bulan yang lalu, tapi cukup untuk menginspirasikan pembuatan kebun yang EFEKTIF dan EFISIEN. Pengurusnya memperlihatkan planning dan prospek jangka panjang dari Agrowisata tersebut. Pagi hari sebelum saya berangkat ke tempat tersebut, saya sudah disuguhkan dengan pelajaran singkat tentang dunia peternakan dan perikanan dari A Wawan (suami kakak sepupu saya), yang juga menginspirasikan. 

Lahan Popon's Nursery cukup luas yaitu sekitar 1000 m2, tetapi lahan produktifnya hanya setengahnya. Pada awal pembangunan tahun 2011 hampir 80% lahan terpakai. Semenjak tahun 2012, produksi tidak dilakukan besar-besaran lagi untuk menghindari bibit yang berlebihan dan tanpa rotasi. Dahulu saya berpikir lahan kosong dipergunakan untuk menampung kiriman bibit dari petani, jika ada pesanan dalam jumlah banyak. Pemikiran saya itu, membuat banyak lahan menjadi tidak produktif dan memakan biaya pembersihan yang cukup besar untuk menyingkirkan rumput-rumput yang tumbuh subur di lahan terbuka.

Setelah keberangkatan saya ke Cianjur waktu itu, saya berpikir untuk mengembangkan lahan Popon's Nursery yang kosong menjadi penggabungan berbagai bidang pertanian.  Sebenarnya ada kendala dalam merealisasikannya, diantaranya adalah: faktor keamanan dan pendanaan. Faktor pendanaan walau sulit pasti dapat teratasi seiring berjalannya waktu. Sedangkan faktor keamanan sangat sulit diatasi jika tidak dilakukan pembangunan pagar permanen walaupun membayar orang untuk menjaga siang malam. Pembangunan pagar agak rumit dilaksanakan karena lahan tersebut masih berstatus sewa.

Jika tidak memperhatikan faktor keamanan, ada beberapa gagasan dalam pikiran saya dalam mengembangkan lahan tersebut. Bagian depan lahan dapat dibangun warung dan kantor pemasaran maupun memajang koleksi Anggrek. Dua kolam kecil penampung air untuk menyiram tanaman, akan diperbesar menjadi kolam pembesaran ikan lele dan mas. Di bagian belakang tempat pohon-pohon Jabon tumbuh, akan diselingi tanaman pertanian seperti cabai, jagung manis, singkong, kacang panjang, tomat, bayam, kangkung dan lain sebagainya. Di lahan kosong dekat sumur bor sepertinya cocok dibangun kandang, bisa jadi kandang ayam/bebek/kelinci/kambing. Di sebelah saung, bisa di buat tempat duduk untuk bercengkrama dengan konsumen, tempat solat, dan wc ala kadarnya.

Membayangkannya saja menyenangkan apa lagi mewujudkannya. Apakah teman-teman berminat mewujudkannya di lahan tak produktif yang teman-teman miliki?? Saya siap membantu dan tentunya dengan kompensasi tertentu... ^_^V

Selamat berimajinasi dan jangan lupa untuk mewujudkannya...

thx b4 
Puriyani Hasanah, S.Hut

Minggu, 10 Juni 2012

Kegiatan lain yg menyenangkan selain menanam

Ngobrol di Kebon
 

 Ngayak di persemaian kampus ma anak2

Main air di Pembibitan

Nyabut Rumput di POPON'S  NURSERY

Ngisi Polybag Rame2

Makan Kelapa Muda hasil Panen

Ngegaya di Tengah Sawah

Santai di Pekarangan depan Rumah

Benih


Benih Kehutanan





1. Sengon merah








2. Eboni



 Buah


Biji


Biji berkecambah

3. Jabon Putih



Hasil mengunduh 


Buah 


Setelah dihaluskan 


 Disaring


Benih grade C


4. Lamtoro

Biji 1 Kg


Tahapan Berkebun dan Dokumentasinya

Penanaman Komersial
1. Penentuan Lokasi


2. Pembersihan Lahan

   Pembabatan rumput

Pembakaran babatan


 3. Pemasangan Ajir


 4. Penanaman disertai pemupukan

    Penanaman berbagai jenis tanaman


 6. Pengecekan 2 MST


7. Pendataan


8. Pengecekan 3 MST
     Pengecekan penyakit

    Pengecakan hama
   Jabon Merah cantik

     Jati Berlian cantik

Maaf yah jenis lain kalian lupa difoto, padahal pada cantik2 juga..

Tahap selanjutnya menyusul yah bos...