Rabu, 13 Juni 2012

Asal Muasal berwirausaha di bidang perKEBONan


Di sini sekarang saya ingin bercerita mengapa saya memutuskan membanting stir dari kebiasaan keluarga dan teman-teman di sekitar saya yaitu untuk berwirausaha. Sebelumnya saya tidak pernah berpikir untuk benar-benar berwirausaha, tetapi membayangkan untuk membuka usaha sih sering. Dulu saya memiliki impian memiliki usaha di bidang olahraga. Membuat suatu kawasan olahraga terbesar di dunia meliputi semua cabang olahraga termasuk kasti. Olahraga kegemaran saya sewaktu SD.
Jalan yang menjadikan saya seorang wirausaha, sangatlah berjalan lancar. Semua berawal dari kegemaran saya berolahraga.
Memang kata orang di mana kita sering berada, maka di situ lah sumber mata pencaharian kita berasal, selain dipertemukan dengan jodoh juga. Emmm, bener ga yah!! Untuk sumber mata pencaharian saya sudah merasakannya, entahlah dengan jodoh. Memang saya mengharapkan demikian. Hahaha. Kembali ke masalah wirausaha.
Olahraga merupakan kebutuhan bagi saya, hampir menyamai kebutuhan primer. Terkadang saya memilih untuk menyisihkan uang saya untuk menyewa lapangan dan membeli peralatan olahraga dibandingkan membeli makanan ataupun pakaian. Terdengar berlebihan memang, tapi begitulah saya.
Berawal dari diadakannya perlombaan bulutangkis di Program Studi Silvikultur kelas Pasca Sarjana (S2) kehutanan IPB. Saya memang tidak terdaftar sebagai salah satu diantara mereka, tetapi terkait dengan undangan teman saya Desti menyebabkan saya ikut serta dalam event tersebut. Desti merupakan teman seperjuangan saya semenjak SMA kelas 2 sampai lulus S1. Dia juga merupakan patner saya dalam bermain bulutangkis. Terlepas dari hal tersebut, di sana lah saya dipertemukan dan diperkenalkan kepada seorang sahabat karip S2 desti yang bernama mba Rida. Siapakah dia? Dan apa hubungannya dengan wirausaha yang saya jalani sekarang.
Sebelum event tersebut, saya sering bercakap-cakap dengan Desti tentang keinginan saya untuk berwirausaha. Dengan sangat kebetulan mba Rida juga menyatakan hal yang sama kepada Desti. Dia menceritakan kepada mba Rida tentang niat saya tersebut. Setelah dipertemukan dalam event tersebut, percakapan tentang ingin membuat persemaian pun berlanjut terus dan pertemuan kami semakin sering terjadi, terutama di lapangan bulutangkis. Mba Rida mengajak saja bermain bulutangkis dengan teman-temannya seperti Mas Mugni dan teman-teman S2 lainnya. Dia memberitahukan bahwa ada yang jago bermain bulutangkis tapi tidak pernah datang pada saat saya datang. Sungguh kami sangat tidak berjodoh, namanya adalah bang Ben.


to be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar